Sebuah Ungkapan Hati
Sebuah Ungkapan Hati
Malam ini selesai mengajar pukul 19.50 saya istirahat sejenak untuk mencoba konsentasi menyusun bait-bait kata, merangkai kalimat menjadi sebuah puisi, telah lama hal ini ku tinggalkan. Dahulu sering kutulis bait2 kata dalam rangkaian puisi didiaryku.
Ya… tanggal 22 April 2009 bertambah usianya, tak terasa wanita yang enam tahun lalu ku pilih sebagai wanita pilihan untuk bersama-sama mengarungi bahtera rumah tangga.
Rangkaian Kata untuk istriku
Istriku,
Perkawinan atau pernikahan,
Menyibak tabir rahasia
Suami yang kamu nikahi tidaklah semulia Muhammad SAW
Tidaklah setaqwa ‘Abu Bakar r.a, pun tidaklah setabah Ayub. AS
Apalagi setampan Yusuf AS
Justru suamimu adalah lelaki akhir zaman yang punya cita2 menjadi sholeh
Istriku,
Perkawinan atau pernikahan
Mengajarkan kita kewajiban bersama
Saat engkau menjadi ladang, akulah petaninya
Saat engkau menjadi tanaman, akulah pemagarnya
Saat Aku hilaf engkaulah peringatnya
Istriku,
enam tahun sudah kita mengarungi bahtera, tentu banyak alfa yang ku lakukan tuk membahagiakanmu.
Tak banyak rangkaian kata kususun untukmu, hanya sebait doa “ Ya Roob di Hari Ulang tahunnya, disaat bertambah usianya kini, Walau ia buka Khadijah berikan ketaqwaan untuknya, walau ia bukan zulaikha tetapkan kecantikannya, walau ia buka aisyah berikan kesabaran padanya….Bunda Hanya Doa yang bisa Abi ungkapkan…. Selamat Ulang Tahun Bunda, I Love You Forever.”
.- Abi Fathiyah