Menumbuhkan " Motivasi" or " Mood Activities"

02/04/2009 18:12

Menurut seorang ahli yang sudah meneliti topik mengenai kreativitas pribadi , adai 3 (tiga) komponen kreativitas yang saling bertautan. Ketiganya adalah: skill/keahlian, ketrampilan berpikir kreatif(ide/inovasi), dan motivasi " Mood Activities".

Skill/keahlian tentu saja tidak perlu dijelaskan panjang lebar. Anda sulit menghasilkan ide kreatif untuk bidang yang tidak Anda kuasai dengan baik. Kalaupun bisa, biasanya Anda harus bekerjasama dengan orang yang ahli di bidang bersangkutan.

Keterampilan berpikir kreatif(ide/inovasi), menuangkan ide yang sedang dipikirkan atau tidak sedang dipikirkan dan dituangkan dalam bentuk fisik (berfikir merupakan sistem abstrak yang diimplementasikan dalam bentuk fisik)

Motivasi " Mood Activities" adalah topik yang kompleks. Kita tahu motivasi penting sebagai tenaga pendorong terhadap semua yang kita kerjakan. Tetapi tidak semua motivasi memiliki kekuatan yang sama besar. Bila sekarang kita sedang malas, cobalah untuk berpikir tentang hal-hal yang menyenangkan. Maka  yakinlah semangat anda akan tumbuh lagi secara perlahan-lahan untuk mau kembali bekerja. Atau jika kita merasa sumpek, hanya dengan merenangkan tangan kita bisa merasa lebih lapang. Hal – hal ini membuktikan bahwa apa yang kita lakukan secara fisik bisa mempengaruhi perasaan kita. Tidak hanya itu saja, sikap inipun bisa dengan mudah tersampaikan dan menulari orang – orang di sekitar kita.

Bagaimana dengan materi (red, harta)? sering para manajer yang ingin para anak buahnya lebih kreatif sering menjadikan materi sebagai motivator? materi,  tentu saja tidak menghalangi orang untuk kreatif. Namun pada kebanyakan kasus, materi  juga tidak membantu. Kadang  membuat motivasi intrinsik seseorang untuk berkarya menjadi surut karena digantikan oleh keinginan untuk mendapatkan materi tersebut.

Karenanya, yang harus dilakukan adalah membangkitkan motivasi intrinsik. Adalah mencocokkan pekerjaan dengan kemampuan dan minat sang karyawan. Kelihatannya cukup sederhana, tetapi untuk bisa melakukan itu dengan baik, manajer harus mengenal diri para anak buahnya dengan baik. Pengumpulan informasi seperti itu kadang membutuhkan waktu lama sementara sang manajer mungkin terlalu sibuk dengan urusan lain. Cara lainnya adalah menentukan tujuan yang harus dicapai dan memberikan kebebasan karyawan untuk menemukan cara mencapai tujuan tersebut selama tidak melanggar etika dan hukum. Otonomi seperti itu bisa meningkatkan kreativitas karena luasnya ruang bergerak yang dimiliki karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dan memberi mereka sense of ownership. Atau seorang Pengajar memberikan nilai terbaik bagi yang bisa mengerjakan tugas tepat waktu dan lain sebagainya